Peringkat UI GreenMetric 2023 untuk kategori Indonesia diumumkan pada Kamis (30/11/2023), di Unhas Hotel & Convention, Makassar. Sedangkan peringkat UI GreenMetric 2023 untuk tingkat dunia akan diumumkan pada Selasa (05/12/2023), di Palm Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbujdristek Prof Nizam mengapresiasi UI GreenMetric yang selama 13 tahun telah menghadirkan kesadaran pada universitas untuk mewujudkan kampus yang hijau, nyaman, dan sehat bagi sivitas akademika. Pemeringkatan ini menurutnya secara tidak langsung menunjukkan universitas mana saja yang peduli terhadap lingkungan, baik dalam hal konservasi air, konservasi energi, maupun pengelolaan limbah dan lingkungan.
“Saya sangat senang karena secara keseluruhan kampus-kampus di Indonesia memiliki score GreenMetric yang semakin tinggi. Artinya, kampus-kampus kita semakin hijau, mandiri energi, hemat air, serta mampu mengurangi dan mengelola sampahnya dengan semakin baik,” ujar Nizam.


Universitas Esa Unggul Hadir di Makassar untuk menghadiri acara pengumuman dan pemberian Anugerah UI grenmetric University Rangking 2023 , Esa Unggul yang di wakili oleh Didin Wahidin kepala bagian umum Esa Unggul kampus tangerang turut menghadiri langsung di kota Makassar.
Menurut Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU, ASEAN Eng mengutarakan mengenai penerapan Green Campus di Universitas Esa Unggul bahwa Universitas Esa Unggul juga sudah bertahap dan terus menerus meningkatkan pencapaian kampus hijau yang sustainable untuk memaksimalkan terwujudnya konsep kampus hijau modern, menurut Arief Melalui partisipasinya dalam program UI GreenMetric, Universitas Esa Unggul terus berupaya menciptakan lingkungan kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Sedangkan Universitas Esa Unggul tahun 2023 ini masih menempati peringkat 33 nasional dan 3 untuk Jakarta dan Universitas Esa Unggul kembali meraih point 3,5 Tree Rating UI Greenmetric sebagai kampus berkelanjutan oleh UI Greenmetric World University Ranking. Esa Unggul mampu mempertahankan nilai seperti tahun sebelumnya pada 3.5 trees rating.
UI GreenMetric World University Ranking merupakan pemeringkatan kampus hijau dan kelestarian lingkungan yang digagas Universitas Indonesia. Hasil dan penghargaan tahun 2023 diumumkan di Universitas Hasanuddin Makassar pada tanggal 30 November 2023.
Acara tersebut menyoroti upaya berbagai universitas dalam mempromosikan kelestarian lingkungan dan pilihan transportasi berkelanjutan di kampus.
Kepala UI GreenMetric, Prof Riri Fitri Sari menyebut bahwa pada UI GreenMetric Service Package tahun ini, banyak sekali universitas di Indonesia yang mencapai rating sangat luar biasa. “Kami melihat bahwa perubahan mengenai green dan sustainable kampus itu ada di Indonesia. Saat melakukan penilaian dan visitasi ke berbagai kampus, terlihat sekali bahwa apa yang dilakukan oleh universitas-universitas di Indonesia sangat luar biasa. Bahkan, dari trees rating 1–5, banyak sekali yang mencapai 4,5,” katanya.

Esaunggul.ac.id, UI GreenMetric World University Ranking adalah sistem pemeringkatan yang menilai Universitas berdasarkan kampus hijau dan inisiatif kelestarian lingkungannya. Salah satu komponen pemeringkatan ini adalah Trees Rating, Universitas Esa Unggul kembali meraih point 3,5 Tree Rating UI Greenmetric sebagai kampus berkelanjutan oleh UI Greenmetric World University Ranking. Esa Unggul mampu mempertahankan nilai seperti tahun sebelumnya pada 3.5 trees rating.

Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc, UEU ditetapkan sebagai institusi pendidikan tinggi yang memenuhi 6 kriteria yang ditetapkan UI GreenMetric World University Ranking dalam program berkelanjutan.

Hadir dalam pemberian penghargaan tersebut Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi Dr. Rian Adi Pamungkas, S.Kep, MNS, PHN. Mengucapkan banyak terima kasih kepada UI GreenMetric atas penghargaan tersebut, rian berharap kedepannya tree rangking universitas esa unggul dapat meningkat ke point yang lebih tinggi.semoga masukan dari UI Greenmetric dapat segera di implementasikan lebih baik lagi ucap rian.
Untuk meningkatkan poin pohon dalam pemeringkatan UI GreenMetric, universitas esa unggul dapat fokus pada beberapa bidang utama terkait keberlanjutan dan praktik lingkungan.
Disebutkan, bahwa atas capaian tersebut sebagai salah satu kebanggaan tersendiri bagi UEU dan UEU berhasil mendapatkan predikat kampus terhijau serta berkelanjutan itu bukan karena banyak pohonnya semata, akan tetapi keberhasilan dalam hal penyediaan dan pengelolaan berbagai sarana pendukung sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh UI GreenMetric.
Pemeringkatan tersebut bertujuan untuk mendorong perguruan tinggi mengatasi permasalahan lingkungan di tingkat kampus dan mendorong keberlanjutan.
UI GreenMetric Trees Rating merupakan komponen penting dari evaluasi keseluruhan upaya keberlanjutan Universitas, dan berfungsi sebagai cara untuk mengakui dan mendorong inisiatif lingkungan hidup di Universitas.

Campus-Water Rise: Paving the Path to Sustainability
Campus-Water Rise: Paving the Path to Sustainability

Get ready for an amazing Instagram Live experience this week! UI GreenMetric will share valuable insights you won’t want to miss.

As our population grows and global warming becomes more widespread, the water demand has also escalated, putting unprecedented pressure on local water resources. In this regard, we invite you to a live discussion on “Campus-Water Rise: Paving the Path to Sustainability,” where esteemed speakers will share their insights and expertise on this crucial matter.

This event will be held on:
🗓 Friday, 27 October 2023
🕑07.30 – 08.30 PM (GMT+7)
📍 https://www.instagram.com/p/Cy3csGMyV4J/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Check your local timezone here:
https://dateful.com/eventlink/2155655509

Speakers
🗣Rafael Córdova Uvidia, M.Eng., Research Assistant – Office of the Vice-rector Research at ESPOCH
🗣Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., Coordinator of Reputation of Universitas Gadjah Mada
🗣Gisely Vionalita, SKM, M.Sc., Lecturer at Universitas Esa Unggul

Join us on a journey to a greener future, where every drop counts!

Universitas Esa Unggul Ikuti Festival Eco Enzyme UI GreenMetric

Esaunggul.ac.id, Pada hari senin 5 Juni 2023 dalam rangka rangka hari lingkungan hidup sedunia 2023 Universitas Esa Unggul ikuti festival eco enzyme UI GreenMetric yang berlangsung secara daring dan di ikuti oleh 21 Universitas diantaranya Peserta Undangan: Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Syiah Kuala, Universitas Lampung, Universitas Kuningan, University of Bengkulu Universitas Negeri Padang, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Andalas University, Universitas Sebelas Maret, Universitas Padjadjaran, Universitas Esa Unggul, Gunadarma University, Universitas Trisakti, STIE Muhammadiyah Jakarta, Universitas YARSI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Budi Luhur. Kegiatan ini merupakan kolaborasi beberapa Perguruan Tinggi seindonesia.


Pemanfaatan ecoenzym di lingkungan kampus di laksanakan secara live bersama kurang lebih 21 perguruan tinggi yang mengikuti UI Greenmetrik secara bersamaan di ekosistem danau dan tanaman masing masing kampus secara live.
Penyebaran Eco-Enzym di lingkungan kampus Universitas Esa Unggul Jakarta di lakukan oleh rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU, ASEAN Eng. dan tim green campus dan di kampus Tangerang di lakukan oleh Direktur Esa Unggul kampus tangerang Dr. Drs. Dihin Septyanto, ME beserta tim green campus.
Rektor Universitas Esa Unggul melakukan penyebaran Eco-Enzym secara langsung di ekosistem danau Universitas Esa Unggul Jakarta di laksanakan secara live. Dalam hal ini rektor mengapresiasi pembuatan cairan Eco-Enzym oleh lab keseharan terpadu dan tim green campus Universitas Esa Unggul.


Kepala lab terpadu Ns. Abdurrasyid, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Ko menerangkan bahwa cairan Eco-Enzym bisa dibuat sendiri, dari sampah rumah tangga seperti kulit atau ampas buah/sayur. Dan bisa digunakan sebagai pupuk, pembersih lantai, detergen atau pengusir hama.
Kegiatan ini merupakan penggelontoran eco-enzyme ke badan air seperti embung, kolam, sungai, dan perairan lainnya dengan tujuan untuk pemurnian air, dengan memulai eco-enzyme ini kita dapat menyelamatkan ekosistem perairan bumi, Kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian dilingkungan kampus sekaligus untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023.

Projek Tim GreenMetric Universitas Esa Unggul mengenalkan produk dari hasil Eco-enzym

Esaunggul.ac.id, Saat ini isu lingkungan memang tiada habisnya, salah satunya permasalahan sampah-sampah organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan sisa makanan semakin meningkat. Dikutip dari kompas.com tinggi sampah di bantargebang sudah setara dengan gedung 16 lantai.

Sampah organik ini merupakan sampah yang sulit terurai oleh proses alam, tentu dampak yang ditimbulkan sangat buruk sehingga gas-gas yang dikeluarkan akan berbahaya dan berdampak pada lingkungan sekitar.

Guna menekan banyaknya sampah organik agar sampah tersebut tidak langsung pergi ke tempat penampungan sampah Universitas Esa Unggul melalui Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan melakukan kegiatan Project Eco-enzym merupakan usulan dari Rasyid Kepala Laboratorium Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.

“Tentunya ini merupakan projek baru, dan isu sampah organik banyak, karena jika sampah organik tersebut menumpuk itu gas-gas yang dikeluarkan berbahaya akan lingkungan, adapun kalau kita fermentasi dengan ditambahkan gula, molase dan air, gas yang dikeluarkan lebih minim dan hasilnya lebih bermanfaat setelah ditunggu tiga bulan,” ucap Febby Laboran Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.

Febby menambahkan “Larutan atau cairan dari fermentasi sampah organik tersebut bisa multifungsi, bisa menjadi cairan pembersih lingkungan rumah, bisa untuk mengurai kotoran dan bakteri dalam toilet dan tanaman, serta ampas dari cairan berguna juga untuk menjadi pupuk tanaman.”

Selain memfasilitasi para mahasiswa untuk melakukan praktikum, tujuan lainnya untuk mengurangi dan menekan sampah organik, serta memiliki produk dari hasil Eco-enzym ini.

Sampah organik yang digunakan dalam projek ini yaitu dari buah busuk ada apel, mangga dan didapatkan di lingkungan pasar.

“Kami juga membandingkan aroma dari komposisi buah, ada seratus persen buah jeruk, seratus persen buah mangga, dan ada campuran dari buah pir, apel, dan jeruk, lalu ada campuran buah pir, apel, dan salak,” tambah Febby.

Menurut Febby ecoenzyme ini memiliki manfaat yang sama tetap menjadi cairan pembersih, namun hanya dibedakan dari aroma. Kegiatan ini juga sudah berlangsung dari Oktober akhir 2022 sampai januari 2023 karena fermentasi limbah tersebut membutuhkan waktu tiga bulan.