Gugus Depan Pramuka Universitas Esa Unggul menggelar acara “Penerimaan Tamu dan Warga Ambacana” di lapangan hijau terbuka kampus. Kegiatan yang berlangsung di tengah konsep green campus ini memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta yang dapat menikmati suasana alam hijau yang asri dan menyegarkan.

Acara kepramukaan ini sengaja diselenggarakan di area terbuka untuk memaksimalkan konsep green campus yang menjadi kebanggaan Universitas Esa Unggul. Para peserta dapat merasakan udara segar dan pemandangan hijau yang menenangkan sambil mengikuti rangkaian kegiatan pembinaan karakter dan kepemimpinan.

“Dengan memanfaatkan green campus ini, kami ingin memberikan pengalaman kepramukaan yang lebih dekat dengan alam. Suasana hijau dan terbuka menciptakan atmosfer yang kondusif untuk pembelajaran dan penguatan nilai-nilai kepramukaan,” kata salah seorang pembina kegiatan.

Konsep green campus yang diterapkan tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kampus, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan pembinaan karakter mahasiswa. Kegiatan penerimaan tamu dan warga ambacana ini menjadi bukti nyata pemanfaatan ruang hijau kampus untuk aktivitas positif yang mendukung pengembangan soft skill mahasiswa.

Acara ini diharapkan dapat menginspirasi kegiatan serupa yang memanfaatkan konsep green campus sebagai sarana pembelajaran di luar ruangan kelas.

JAKARTA – Universitas Esa Unggul (UEU) menyelenggarakan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di lapangan rumput terbuka kampus, Kamis (2/5). Pemilihan lokasi upacara yang tidak konvensional ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mewujudkan konsep green campus yang berkelanjutan.

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, ST,  IPU, ASEAN ,Eng dalam sambutannya menyatakan bahwa perayaan Hardiknas tahun ini sengaja digelar di area terbuka untuk menunjukkan harmonisasi antara pendidikan dan lingkungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas dapat berjalan selaras dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Upacara yang dihadiri oleh seluruh civitas akademika ini berlangsung khidmat di tengah hamparan rumput hijau yang asri. Suasana alami dengan udara segar dan pemandangan hijau menciptakan atmosfer yang berbeda dari upacara formal pada umumnya.

“Konsep green campus bukan hanya tentang infrastruktur ramah lingkungan, tetapi juga bagaimana kita mengintegrasikan nilai-nilai kelestarian dalam setiap aspek kehidupan kampus, termasuk dalam kegiatan seremonial seperti ini,” tambah Wakil Rektor Bidang Kemahaiswaan Ari Pambudi, S,kom,M.kom.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan pencapaian Universitas Esa Unggul dalam implementasi green campus, termasuk penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah berkelanjutan, dan pengembangan ruang terbuka hijau .

Para mahasiswa yang hadir dalam upacara mengapresiasi inisiatif ini. “Rasanya berbeda sekali upacara di ruang terbuka seperti ini. Lebih fresh dan terasa lebih dekat dengan alam,” kata Anisa Putri, mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Kegiatan ini juga turut menghadirkan pameran inovasi mahasiswa dalam bidang teknologi ramah lingkungan dan sustainability project yang telah dikembangkan oleh berbagai fakultas di lingkungan Universitas Esa Unggul.

Universitas Esa Unggul merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta yang konsisten menerapkan konsep green campus. Berbagai program dan fasilitas ramah lingkungan terus dikembangkan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan pendidikan berkelanjutan.

Upacara Hardiknas yang bertemakan “Pendidikan Berkelanjutan untuk Masa Depan Hijau” ini diharapkan dapat menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dalam setiap kegiatan akademik dan non-akademik.

 

 

 

JAKARTA – Universitas Esa Unggul (UEU) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan melalui program green campus yang dijalankan secara konsisten. Unit Pertamanan Esa Unggul sebagai garda terdepan dalam inisiatif ini telah melakukan serangkaian kegiatan pembibitan dan peremajaan pohon di seluruh area kampus.

Transformasi Hijau di Jantung Ibu Kota

Program ambisius ini tidak hanya sekadar menanam pohon, namun merupakan upaya komprehensif untuk menciptakan ekosistem kampus yang berkelanjutan. Unit Pertamanan Esa Unggul telah berhasil mengidentifikasi area-area strategis di kampus yang memerlukan penghijauan serta melakukan peremajaan pada pohon-pohon tua yang sudah tidak produktif.

“Kami tidak hanya menanam, tetapi juga merawat dan mengelola setiap tanaman dengan pendekatan ilmiah,” ungkap kepala Unit Pertamanan UEU. “Setiap spesies pohon dipilih berdasarkan kesesuaian dengan kondisi lingkungan kampus dan manfaatnya bagi ekosistem.”

 

“Esa Unggul Green Campus – membuktikan bahwa pendidikan berkualitas dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan. Ruang hijau yang luas, arsitektur ramah lingkungan, dan komitmen sustainability yang nyata

Esa Unggul Green Campus bagaikan oase hijau di padang beton kota. Tempat di mana mahasiswa tidak hanya belajar ilmu, tapi juga merasakan kedamaian alam di tengah kesibukan urban.

 

Esa Unggul Green Campus yang menyatu dengan alam. Setiap pohon, setiap gedung, setiap sudut hijau menceritakan visi masa depan yang berkelanjutan.

 

Dari ketinggian, terlihat jelas komitmen Esa Unggul dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkelanjutan. Green campus bukan hanya konsep, tapi nyata dalam setiap sudut kampus ini.

 

Esaunggul.ac.id, Dalam upaya meningkatkan literasi dan keterampilan dasar kegiatan alam bebas di kalangan generasi muda, Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (HIMPALA) Universitas Esa Unggul kembali menyelenggarakan kegiatan bertajuk Short Course Orienteering, yang digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dan siswa sekolah sebagai bentuk nyata kontribusi HIMPALA dalam membangun kapasitas individu dalam teknik navigasi dan survival di alam terbuka.

Acara resmi dibuka oleh sambutan dari Ketua Pelaksana, Adnan Arfansyah, dilanjutkan dengan sambutan dari Idris B. Kamad, Amd.Kes selaku perwakilan dari bidang Kemahasiswaan, dan Wakil Rektor III Universitas Esa Unggul, Ari Pambudi, S.Kom., M.Kom. Dalam sambutannya, Wakil Rektor III menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai bagian dari pengembangan soft skills mahasiswa.

Mahasiswa Pascasarjana Unhan-Universitas Esa Unggul Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Lokasi TMMD 120 Sukamakmur

Bogor – Mahasiswa Pascasarjana Cohort 6 Universitas Pertahanan (Unhan) bersama Universitas Esa Unggul berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berlokasi di TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 120, Sukamakmur. Program pengabdian masyarakat ini menunjukkan komitmen nyata dunia akademis dalam mendukung pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Program Unggulan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan mencakup empat program utama yang dirancang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat:

  1. Sosialisasi Bela Negara

Program sosialisasi bela negara bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui program ini, masyarakat Sukamakmur mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai patriotisme dan peran setiap warga negara dalam menjaga keamanan nasional.

  1. Penanaman 5.000 Pohon

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa pascasarjana melaksanakan program penanaman 5.000 pohon di wilayah Sukamakmur. Program penghijauan ini diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan, mencegah erosi tanah, serta meningkatkan kualitas udara di kawasan tersebut. Jenis pohon yang ditanam dipilih berdasarkan karakteristik tanah dan iklim setempat untuk memastikan tingkat keberhasilan yang optimal.

  1. Penebaran Benih Ikan di Danau

Program penebaran benih ikan di danau merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas perikanan lokal dan memberikan alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Dr. Erna Febriani, S.Si, M.Si, mengapresiasi program lingkungan yang dilaksanakan. “Program penanaman pohon dan penebaran benih ikan ini merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan. Melalui penanaman 5.000 pohon, kita tidak hanya memberikan kontribusi untuk penghijauan, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem darat. Sementara itu, penebaran benih ikan di danau menunjukkan pemahaman holistik tentang konservasi, di mana kita juga peduli terhadap ekosistem perairan. Kedua program ini saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Erna Febriani.

  1. Program Pengentasan Stunting

Program pengentasan stunting menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Melalui edukasi gizi, penyuluhan kesehatan ibu dan anak, serta pemberian bantuan nutrisi, program ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting di wilayah Sukamakmur.

Jakarta, 11 Juni 2025 – Universitas Esa Unggul menggebrak dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan kampanye lingkungan yang unik dan mengena di hati mahasiswa: “Plastik Sekali Pakai Sudah Nggak Jaman, Bestie!” Kampanye ini menjadi bagian dari gerakan besar Green Campus yang bertujuan menciptakan lingkungan kampus yang lebih berkelanjutan.

Kampanye yang diluncurkan pada awal Juni ini menggunakan pendekatan komunikasi yang dekat dengan generasi Z, menggabungkan pesan lingkungan serius dengan bahasa yang familiar dan relatable bagi mahasiswa. Berbagai poster kreatif, sticker, dan konten media sosial dengan slogan catchy ini kini memenuhi sudut-sudut kampus Universitas Esa Unggul.

“Kami sadar bahwa untuk mengubah perilaku mahasiswa, kita harus berbicara dengan bahasa yang mereka pahami dan sukai,” ujar Helmi Geisfarad, Ketua Green Campus Universitas Esa Unggul. “Kampanye ‘Plastik Sekali Pakai Sudah Nggak Jaman, Bestie!’ bukan sekadar slogan, tapi representasi nyata bagaimana kita bisa menyampaikan pesan serius tentang lingkungan dengan cara yang fun dan engaging.”

Program Komprehensif Anti-Plastik

Kampanye ini tidak hanya berhenti pada slogan semata. Universitas Esa Unggul telah mengimplementasikan berbagai program konkret untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di area kampus:

Zona Bebas Plastik Sekali Pakai Seluruh kantin dan area makan di kampus kini menerapkan sistem bebas plastik sekali pakai. Mahasiswa dan civitas akademika diwajibkan membawa tempat makan dan minum sendiri atau menggunakan alternatif ramah lingkungan yang disediakan kampus.

Program Tumbler Campus Setiap mahasiswa baru mendapat welcome kit berupa tumbler berdesain eksklusif dengan logo kampanye. Program ini telah berhasil mengurangi penggunaan gelas plastik sekali pakai hingga 70% dalam tiga minggu pertama implementasi.

Eco-Point Reward System Mahasiswa yang konsisten tidak menggunakan plastik sekali pakai mendapat poin yang dapat ditukar dengan berbagai benefit, mulai dari merchandise kampus hingga diskon di koperasi mahasiswa.

Respons Positif Mahasiswa

Respons mahasiswa terhadap kampanye ini sangat antusias. Sarah Amelinda, mahasiswa Fakultas Komunikasi angkatan 2023, mengaku kampanye ini mengubah mindset-nya tentang penggunaan plastik.

“Awalnya aku pikir ribet harus bawa tumbler kemana-mana, tapi setelah lihat campaign-nya yang kece dan relate banget, jadi sadar kalau ini effort kecil yang impact-nya besar buat lingkungan,” ungkap Sarah.

Helmi Geisfarad menambahkan, “Antusiasme mahasiswa melampaui ekspektasi kita. Dalam sebulan pertama, penjualan produk plastik sekali pakai di kantin turun drastis 65%. Ini bukan sekadar trend sesaat, tapi perubahan mindset yang sustainable.”

Harmoni Alam dan Pendidikan di Jantung Kampus

Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan Jakarta, Universitas Esa Unggul telah menciptakan sebuah keajaiban lingkungan yang memukau. Danau Esa Unggul berdiri sebagai bukti nyata komitmen institusi terhadap konsep green campus, menjadi oasis hijau yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran alami yang menginspirasi.

Ekosistem Mikro yang Hidup dan Berkembang

Danau yang terletak strategis di area kampus ini telah berkembang menjadi ekosistem mikro yang sangat dinamis. Air jernih danau menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan yang berenang dengan leluasa, menciptakan pemandangan yang menenangkan bagi siapa saja yang melintas. Kehadiran ikan-ikan ini bukan hanya sebagai penghias visual, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi perairan.

Yang tak kalah menarik adalah kehadiran angsa-angsa elegan yang telah menjadikan danau ini sebagai habitat mereka. Gerakan anggun angsa-angsa ini saat berenang di permukaan air menciptakan panorama yang hampir seperti lukisan hidup. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa kualitas lingkungan danau sangat baik, karena angsa adalah indikator biologis yang sensitif terhadap kondisi lingkungan.

Ruang Belajar Terbuka yang Menginspirasi

Tepi danau telah menjadi magnet alami bagi mahasiswa Universitas Esa Unggul. Setiap hari, dapat ditemukan kelompok-kelompok mahasiswa yang berkumpul di area sekitar danau untuk berbagai aktivitas akademik. Ada yang berdiskusi tentang tugas kuliah sambil menikmati angin sepoi-sepoi, ada yang membaca buku dengan latar belakang suara gemericik air, dan ada pula yang melakukan brainstorming untuk proyek-proyek kreatif mereka.

Atmosfer belajar di tepi danau memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan ruang kelas konvensional. Udara segar, pemandangan hijau, dan suara alam menciptakan kondisi yang kondusif untuk konsentrasi dan kreativitas. Banyak mahasiswa mengaku bahwa mereka merasa lebih rileks dan produktif ketika belajar di area ini.

Rektor Esa Unggul dengan wakil ketua MPR RI

Jakarta, 16 Januari 2025 – Dalam sebuah inisiatif yang menggabungkan visi kebangsaan dengan komitmen lingkungan, Universitas Esa Unggul menjadi tuan rumah kegiatan MPR Goes to Campus dengan tema “Green Campus and Renewable Energy”. Acara yang digelar di Gedung A 811 ini menandai langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Kolaborasi Strategis untuk Masa Depan Berkelanjutan

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa ini menghadirkan Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya yang bertajuk “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, beliau menekankan pentingnya langkah-langkah strategis Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui implementasi energi terbarukan.

Program MPR Goes to Campus sendiri merupakan roadshow yang telah dilaksanakan di berbagai kampus ternama seperti UI, IPB, ITB, UGM, Undip, dan Universitas Brawijaya. Tujuan utama program ini adalah mendapatkan masukan dari akademisi, peneliti, dan mahasiswa dalam perumusan kebijakan publik, khususnya terkait transisi energi terbarukan.

Tanggapan Rektor: Visi Green Campus sebagai Komitmen Nyata

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU., ASEAN Eng., memberikan tanggapan yang antusias terhadap kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa MPR Goes to Campus merupakan momentum penting bagi Universitas Esa Unggul untuk berkontribusi dalam mendukung transisi menuju energi terbarukan.

“Melalui diskusi bertema ‘Green Campus and Renewable Energy,’ kami ingin menginspirasi mahasiswa sebagai generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah dampak perubahan iklim,” ujar Rektor Arief dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi Universitas Esa Unggul sebagai kampus hijau yang berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan. “Kami tidak hanya berbicara tentang konsep green campus, tetapi benar-benar mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan kampus,” tambahnya.

eco living

What (Apa itu Eco-Living?)

Eco-living atau gaya hidup ramah lingkungan adalah praktik kehidupan sehari-hari yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Bagi mahasiswa Universitas Esa Unggul, eco-living bukan hanya tren, tetapi komitmen nyata untuk menciptakan kampus yang berkelanjutan dan berkontribusi pada masa depan planet yang lebih hijau.

Eco-living mencakup berbagai aspek mulai dari pengelolaan sampah, hemat energi, konsumsi makanan berkelanjutan, hingga penggunaan transportasi ramah lingkungan. Konsep ini tidak memerlukan perubahan drastis, melainkan modifikasi kecil dalam kebiasaan sehari-hari yang berdampak besar secara kolektif.

Who (Siapa yang Harus Menerapkan?)

Target Utama:

  • Seluruh mahasiswa Universitas Esa Unggul dari berbagai fakultas
  • Mahasiswa yang tinggal di kos, asrama, atau rumah kontrakan
  • Aktivis lingkungan dan anggota organisasi kemahasiswaan
  • Mahasiswa yang peduli dengan isu climate change dan sustainability

Influencer Eco-Living di Kampus:

  • Mahasiswa senior yang sudah menerapkan gaya hidup berkelanjutan
  • Dosen dan staff yang menjadi role model
  • Komunitas mahasiswa peduli lingkungan seperti Green Campus Club
  • Student leader yang dapat mempengaruhi teman-teman sekitarnya

When (Kapan Waktu Terbaik Memulai?)

Timing Ideal:

  • Awal semester – momentum fresh start untuk membangun kebiasaan baru
  • Bulan Lingkungan Hidup (Juni) – memanfaatkan awareness global tentang isu lingkungan
  • Sebelum UTS/UAS – mengurangi stress dengan aktivitas positif
  • Setiap hari – eco-living adalah lifestyle, bukan event sesekali

Momen Khusus:

  • Saat Earth Day (22 April) dan World Environment Day (5 Juni)
  • Ketika ada kampanye green campus di Universitas Esa Unggul
  • Setelah mengikuti seminar atau workshop tentang sustainability
  • Sebelum wisuda sebagai legacy positif untuk adik tingkat

Where (Di Mana Bisa Diterapkan?)

Lokasi Implementasi di Lingkungan Esa Unggul:

Di Kampus:

  • Ruang kelas – menggunakan kertas bolak-balik, membawa tumbler
  • Kantin dan food court – membawa tempat makan sendiri, mengurangi plastik sekali pakai
  • Perpustakaan – menggunakan e-book, print double-sided
  • Toilet dan wastafel – hemat air, matikan keran setelah digunakan
  • Area parkir – prioritas sepeda dan transportasi umum

Di Kos/Tempat Tinggal:

  • Kamar – menggunakan lampu LED, cabut charger setelah digunakan
  • Dapur bersama – meal prep, composting sisa makanan organik
  • Area cuci – menggunakan detergen ramah lingkungan, air bekas cucian untuk menyiram tanaman
  • Halaman – menanam tanaman hias atau sayuran dalam pot

Di Sekitar Jakarta:

  • Mall dan pusat perbelanjaan – membawa tas belanja sendiri
  • Transportasi publik – memilih TransJakarta, MRT, atau KRL
  • Tempat makan – memilih restoran yang mendukung sustainable food

Why (Mengapa Penting untuk Mahasiswa?)

Alasan Personal:

  • Hemat Pengeluaran – eco-living dapat menghemat uang bulanan hingga 30%
  • Kesehatan Lebih Baik – konsumsi makanan organik, udara lebih bersih, aktivitas fisik meningkat
  • Skill Development – mengembangkan critical thinking dan problem-solving skills
  • Personal Branding – menjadi mahasiswa yang aware dan responsible

Dampak Sosial:

  • Menjadi Role Model – menginspirasi teman-teman untuk ikut berpartisipasi
  • Networking – bertemu dengan komunitas yang memiliki values sama
  • Kontribusi Global – berpartisipasi dalam gerakan global melawan climate change
  • Legacy untuk Adik Tingkat – menciptakan kultur hijau di kampus

Dampak untuk Universitas:

  • Meningkatkan reputasi Esa Unggul sebagai green university
  • Mendukung visi universitas menjadi kampus berkelanjutan
  • Mengurangi operational cost kampus
  • Menarik calon mahasiswa yang peduli lingkungan

Posts pagination