Esaunggul.ac.id, Limbah botol plastik di lingkungan kampus merupakan masalah yang serius dan memerlukan berbagai solusi dan inovasi untuk mengatasinya. Daur ulang botol plastik di lingkungan kampus merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah limbah plastik dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Universitas Esa Unggul mengandeng BSI untuk mewujudkannya.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) telah meluncurkan Reverse Vending Machine (RVM) yang dapat mengonversi botol plastik bekas menjadi saldo e-money. Mesin ini disebutkan sebagai bagian dari gerakan BSI Sustainable Movement, yang bertujuan untuk mendukung ekonomi keberlanjutan dan mengurangi sampah plastik.
Gerakan tukar botol bekas di kampus Universitas Esa Unggul dengan BSI dapat dilakukan melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang disediakan oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Unduh dan Registrasi Aplikasi Plasticpay:
– Unduh aplikasi Plasticpay di perangkat Anda.
– Registrasi dengan memasukkan nomor rekening BSI.
2. Kumpulkan Botol Plastik:
– Kumpulkan botol plastik bekas yang akan ditukarkan.
3. Masukkan Botol ke RVM:
– Masukkan botol plastik ke mesin RVM yang tersedia di kampus.
4. Kumpulkan Poin:
– Setiap botol plastik yang dikumpulkan akan menghasilkan poin yang dapat dilihat di aplikasi Plasticpay.
5. Menukarkan Poin ke Saldo:
– Poin yang diperoleh dapat ditukarkan menjadi saldo di rekening BSI melalui aplikasi Plasticpay.

 

BSI menyediakan RVM di kampus Universitas Esa Unggul , untuk mendukung gerakan daur ulang sampah plastik dan mempromosikan penggunaan botol plastik yang lebih ramah lingkungan, Kordinator green metric kampus Helmi Geisfarad, S.Sos, M.I.Kom.menyatakan bahwa Berbagai inovasi dan gerakan ini menunjukkan bahwa Universitas Esa Unggul berkomitmen untuk mengurangi limbah botol plastik dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan kampus yang ramah.

Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul berusaha mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus, sesuai dengan instruksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Instruksi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang melarang penggunaan kemasan air minum berbahan plastik dan/atau kantong plastik di lingkungan kampus.
Dalam hal ini Universitas Esa Unggul menyediakan air minum gratis yang di sediakan di kampus, mahasiswa cukup membawa tumbler dari rumah di harapkan dapat mengisi ulang air minum di tumblernya masing masing setiap ke kampus di mesin smart water station yang tersedia di kampus dengan ini mahasiswa sudah ikut berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan.
Kordinator green metric kampus Helmi Geisfarad, S.Sos, M.I.Kom.menyatakan bahwa dalam rangka berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan Esa Unggul juga berusaha untuk mengurangi peredarannya botol plastik sekali pakai dengan memaksimalkan dan mendorong penggunaan tumbler. Kami telah menyediakan dispenser isi ulang tumbler yang menggunakan teknologi penyaringan. Pengguna dapat mengisi ulang tumbler mereka dengan air yang disaring dari galon air minum atau air ledeng. Hal ini diharapkan dapat mengurangi limbah plastik dan menghemat biaya ucap helmi.


Gerakan membawa tumbler dari rumah ini merupakan program jangka panjang bukan sehari atau dua hari untuk membiasakan civitas akademika membawa tumbler. Dengan berbagai langkah-langkah tersebut, tersebut diharapkan penggunaan plastik di lingkungan Esa Unggul dapat terus berkurang. Hal ini merupakan langkah kampus hijau universitas esa unggul dalam berkontribusi terhadap lingkungan.